Sabtu, 02 Mei 2015
Kamis, 16 April 2015
JATUH BANGKIT MEMBANGUN
“jatuh itu biasa, namun bangkit dan melangkah
kembali itu luar biasa”. Pepatah itu memang manis, namun kenyataan di lapangan
banyak yang tidak mampu bangkit dari keterpurukan itu. Banyak yang patah
semangat ketika usaha yang telah dilakukannya tidak menemui hasil yang
diharapkan. Ibarat buaya, mereka tidak akan mampu mengeluarkan taringnya
kembali.
Sudah seberapa besarkah usaha kita? Kenapa saat
jatuh tidak mau untuk bagi kembali? Apa ada ganjalan yang membuat kalian tidak
mau untuk bangkit kembali? Ya, pertanyaan itu semua yang akan selalu mengganjal
di hati kalian saat anda terjatuh..
Ayolah? Ketika anda terjatuh, susun ulang
semangatnya. Perbaiki rencana dan manajemen untuk mempersiapkan kembali
kebangkitan anda. Bukan tak mungkin, jatuh anda kemarin itu adalah jalan kita
untuk menuju sukses diwaktu mendatang.
Bangkitlah, banyak diluar sana yang membutuhkan
kita, masyarakat, lingkungan maupun pemerintahan. Mereka masih membutuhkan kita
untuk bangkit dan membangun bersama – sama. Tinggalkan masa kelam kalian yang
lewat, hari baru telah menunggu. Ketika mentari diufuk timur telah mengintip
dengan malu – malu disitulah kalian harus menampakkan jiwa semangat
kalian??? Semangat semangat semangat.
Kejarlah mimpi kalian yang sempat tertinggal.
Mengeluh dan putus asa tidak ada dalam kamus orang yang ingin sukses.
!!!!!!!!!!!!
Senin, 09 Februari 2015
5 W + 1 H Eksitensi Kehadiran dalam Setiap Agenda Organisasi
oleh : M Nasir
Sumber: Yuli Purnama
Sari
Gambar: Ilustrasi
Grafik Eksistensi dalam organisasi
Kehadiran atau eksistensi anggota
dan pengurus dalam menjalankan roda organisasi merupakan faktor penting suatu
organisasi menjalankan keeksisannya. Keaktifan anggota dan pengurus tersebut akan
menjamin keberlangsungan organisasi itu sendiri. Namun persentase yang berubah –
ubah dan kepentingan pribadi menjadikan keaktikan tidak terus menerus dapat
terjadi.
Kesinambungan
dan kerja sama tim yang solid sangat perlu demi melengkapi kekurangan –
kekurangan yang dimiliki oleh setiap pengurus. Setiap pengurus memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda – beda baik itu kemampuan skill, materi, dan waktu yang
berbeda – beda. Andai perbedaan itu mampu tertutupi oleh seluruh pengurus maka
akan timbul perubahan yang besar dan nyata dalam organisasi dari yang
sebelumnya biasa – biasa saja, menjadi luar biasa dan dipandang oleh masyarakat
atau organisasi lainnya.
5
W + 1 H adalah kumpulan kalimat tanya akan akan penulis bahas secara singkat
tentang masalah keeksisan anggota dan pengurus dalam organisasi, yaitu sebagai
berikut:
1.
What ?
Keeksisan
dalam organisasi adalah faktor penting dari roda organisasi tersebut berjalan
atau tidak. Pada grafik diatas dijelaskan bahwa keaktifan anggota dan pengurus
berbeda – beda pada setiap agendanya terutama pada agenda rapat.
2.
Who?
Anggota
dan pengurus terutama pengurus. Pengurus suatu organisasi adalah orang yang
paling bertanggung jawab dalam menjamin keaktifan setiap anggotanya.
3.
When?
Kapan
keaktifan anggota dan pengurus akan berkurang atau bahkan hilang. Setiap pengurus
memiliki waktu luang yang berbeda – beda sehingga waktu yang didedikasikan
untuk pengurus juga berbeda.
4.
Where?
Dimana?
Cukup bingung juga menjelaskannya. Hehehe. Agenda yang jauh dari tempat tinggal
biasanya akan sangat mempengaruhi kehadiran. Alasannya cukup beragam (cuaca,
kendaraan, dan pulang kesorean) itu tadi adalah segelintir alas an klasik yang
sering dikemukakan ketika ada agenda organisasi yang jauh dari jangkauannya.
5.
Why?
Mengapa
hal ini bisa terjadi. Waktu, tenaga, dan materi adalah faktor yang sangat
dominan disamping faktor lainnya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dan dapat
memanajemen dengan baik sehingga kepentingan pribadi dan organisasi dapat
seimbang.
6.
How?
Bagaimana
dalam mengatasi hal ini supaya tidak terjadi berlarut – larut. Tentunya pembaca
sekalian sudah paham bagaimana caranya mengatasinya. Manajemen waktunya yang
perlu diperbaiki kembali sehingga setiap agenda kita dapat tersusun dengan rapi
sehingga tidak mendhalimi saudara kita yang menunggu sedangkan kita sendiri
tidak bisa datang.
Tentunya semua itu tergantung dengan
pribadi masing – masing. Wallahu Alam Bissawab.
Sabtu, 07 Februari 2015
Sabtu, 03 Januari 2015
satu kata
satu kata. hilang!!!!
deduri tajam menusuk relung.
menetes darah kotor dan berbau.
hingga beterbangan lalat hinggap bertelur.
tiada bekas bercak yang tertinggal.
.
kebahagiaan yang ada hilang kemana.
kericuhan seakan terdiam mematung.
tak kecuali hati ini.
dan akhirnya berlinanglah air mata yang kotor.
.
siapa yang tak menangis.
siapa yang tak mengeluhkan ini?
hanya orang bodoh,
orang bodohlah yang senang dengan ini semua.
.
tuhan, , , ,
selamatkan apa yang jadi kehendak.
tetes darahku kini akan habiS.
untuk akhirnya berhenti selamanya.
.
........................................................................................DIAS
deduri tajam menusuk relung.
menetes darah kotor dan berbau.
hingga beterbangan lalat hinggap bertelur.
tiada bekas bercak yang tertinggal.
.
kebahagiaan yang ada hilang kemana.
kericuhan seakan terdiam mematung.
tak kecuali hati ini.
dan akhirnya berlinanglah air mata yang kotor.
.
siapa yang tak menangis.
siapa yang tak mengeluhkan ini?
hanya orang bodoh,
orang bodohlah yang senang dengan ini semua.
.
tuhan, , , ,
selamatkan apa yang jadi kehendak.
tetes darahku kini akan habiS.
untuk akhirnya berhenti selamanya.
.
........................................................................................DIAS
Jumat, 02 Januari 2015
PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
oleh: M Nasir
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Kekuatan koperasi sebagai penopang kehidupan bangsa bergantung pada kemauan masyarakat dan koperasi itu sendiri untuk terus eksis dibalik perkembangan ekonomi kapitalis yang berorientasi keuntungan bagi pemilik modal.
Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sangat banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama pemahamannya, apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini yang mampu berkoperasi secara benar dan konsisten. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda telah mulai diperkenalkan. Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui Kongres Koperasi di Tasikmalaya. Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi (Soetrisno, 2003).
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya.
Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sangat banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama pemahamannya, apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini yang mampu berkoperasi secara benar dan konsisten.
Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah Menurut Merza (2006), dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan perkuatan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat besar.
Dari hasil survey kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. Hal itu mengindikasikan kondisi koperasi di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. “Angka koperasi yang tidak aktif memang cukup tinggi. Saat ini jumlah koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak aktif mencapai 27 persen,” jelas Guritno Kusumo, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM. Ia mengatakan, ada bebeapa faktor penyebab banyaknya koperasi tidak aktif, di antaranya pengelolaan yang tidak profesional. Namun demikian hingga kini kementerian masih melakukan pendataan untuk mengetahui hal tersebut. Dalam hal ini, kementrian terus melakukan pengkajian. Rencananya koperasi yang tidak sehat tersebut akan dipilah sesuai kondisinya. Namun bila sudah tidak ada pengurusnya, koperasi yang tidak aktif tersebut akan dibubarkan.
HARAPAN KOPERASI DIMASA DATANG
Hasil susunan peringkat koperasi yang dilakukan Kementerian Negara Koperasi dan UKM hingga akhir 2008, menyatakan, sebanyak 42.267 koperasi di Indonesia berhak disebut berkualitas. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Kelembagaan, Untung Tri Basuki. berdasarkan laporan dari Dinas sampai 2008, jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 149.793 unit, dengan jumlah koperasi aktif 104.999 unit. Dari jumlah itu, koperasi yang aktif melaksanakan rapat anggota tahunan sebanyak 48.262 unit. Angka itu sebenarnya belum mencapai target yang diharapkan, karena pada awal 2008, pihaknya menargetkan mampu menempatkan 1.500 koperasi berkualitas, tetapi hanya tercapai 886 koperasi, atau 59,06 persen dari yang ditargetkan. jumlah koperasi berkualitas akan terus ditargetkan meningkat di tahun 2009, karena upaya tersebut bertujuan untuk menetapkan peringkat koperasi, yang dapat digunakan sebagai pendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat.
Dewasa ini, di dunia ada dua macam model koperasi. Pertama, adalah koperasi yang dibina oleh pemerintah dalam kerangka sistem sosialis. Kedua, adalah koperasi yang dibiarkan berkembang di pasar oleh masyarakat sendiri, tanpa bantuan pemerintah. Tapi, di negara sosialis seperti China, koperasi adalah counterpart sector negara, karena itu koperasi disebut juga sebagai "sektor sosial" yang merupakan wadah dari usaha individu dan usaha rumah tangga.
Esensi globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang sedang berlangsung saat ini dan yang akan semakin pesat di masa depan adalah semakin menghilangnya segala macam hambatan terhadap kegiatan ekonomi antar negara dan perdagangan internasional. Melihat perkembangan ini, prospek koperasi Indonesia ke depan sangat tergantung pada dampak dari proses tersebut terhadap sektor bersangkutan. Oleh karena itu, prospek koperasi harus dilihat berbeda menurut sektor. Selain itu, dalam menganalisisnya, koperasi Indonesia perlu dikelompokkan ke dalam ketiga kelompok atas dasar jenis koperasi. Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas dasar: (i) koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi, (ii) koperasi konsumen atau koperasi konsumsi, dan (iii) koperasi kredit dan jasa keuangan.
Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang merupakan koperasi yang paling sangat terkena pengaruh dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia. Sektor pertanian, yang berarti juga koperasi di dalamnya, di seluruh belahan dunia ini memang selama ini menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar, maka sektor ini semakin terbuka dan bebas, dan kebijakan perencanaan pertanian yang kaku dan terfokus akan (sudah mulai) dihapuskan. Sehingga pengekangan program pembangunan pertanian dari pemerintah tidak mungkin lagi dijalankan secara bebas, tetapi hanya dapat dilakukan secara lokal dan harus sesuai dengan potensi lokal. Konsukwensinya, produksi yang dihasilkan oleh anggota koperasi pertanian tidak lagi dapat menikmati perlindungan seperti semula, dan harus dibuka untuk pasaran impor dari negara lain yang lebih efisien.
Khusus untuk koperasi-koperasi pertanian yang selama ini menangani komoditi sebagai pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan merupakan pukulan berat dan akan menurunkan pangsanya di pasar domestik kecuali ada upaya-upaya peningkatan efisiensi, produktivitas dan daya saing. Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan peluang emas. Karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk pening-katan produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan. Namun demikian, kemampuan koperasi-koperasi pertanian Indonesia untuk memanfaatkan peluang pasar ekspor tersebut sangat tergantung pada upaya-upaya mereka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing dari produk-produk yang dihasilkan.
Visi dan Misi HIMARI
HIMARI ( Himpunan Mahasiswa Rimbo Bujang Ulu dan Ilir) adalah salah satu Himpunan Mahasiswa daerah yang dibentuk pada Tanggal 24 Desember 1989 dan hingga saat ini masih berjaya. di usianya yang menginjak 25 Tahun ini HIMARI menjadi salah satu Organisasi yang selalu eksis dengan berbagai kegiatannya. berikut adalah Visi dan Misi HIMARI ( Himpunan Mahasiswa Rimbo Bujang Ulu dan Ilir).
VISI DAN MISI
HIMARI ( HIMPUNAN
MAHASISWA RIMBO BUJANG, ULU DAN ILIR)
VISI :
HIMARI sebagai sumber insan pembangun bangsa
MISI :
1.
Membina Pribadi Mahasiswa menuju manusia
seutuhnya
2.
Mengembangkan potensi keilmuan dan mewujudkan
pembangunan masyarakat Rimbo ( Bujang , Ulu dan Ilir )
3.
Usaha lain yang sesuai dengan identitas dan azaz
organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan organisasi
4.
HIMARI Sebagai control sosial
MARS HIMARI
KAMI TUNAS BANGSA
MAHASISWA DARI RIMBO BUJANG
KAMI BERSATU UNTUK MAJU
DIDALAM SATU HIMPUNAN
HIMPUNAN MAHASISWA RIMBO BUJANG
SATUKANLAH PEMUDA
PERSATUAN BANGSA TANAH AIR TERCINTA
REPUBLIK INDONESIA
MARI KITA BINA PERSATUAN KITA
TUNTUTLAH ILMU YANG BERGUNAAAA
HIDUPLAH HIMARI DENGAN WARNA BIRU
ITULAH KEBANGGAAN KITA
By : HIMARI ( Himpunan Mahasiswa Rimbo Bujang Ulu dan Ilir )
Langganan:
Postingan (Atom)